Postingan terakhir tentang Anak-Anak Kodok 

note: OP ini sebenernya nulis 4 part postingan tapi aku lewatin part 2 dan lanjut ke part 3 (ini) karena part 2 hanya berisi argumen OP melawan komentar orang-orang yang menghujat dan meremehkan OP 🙂 tapi secara judul aku tulis tetap part 2

Cidera pada tengkorak Anak-Anak Kodok 

Woo Chulwon: 2 lubang di sisi kanan dan kiri kepala - luka berbentuk persegi panjang di sekitar lubang + fracture/retak pada sisi kiri kepala 

Kim Jongshik: sisi kanan atas mata terdapat lubang - retakan 10 cm 

Kim Yeonggyu: Samping kanan kepala terdapat retakan di dua tempat 

Apakah pelakunya adalah orang dewasa atau anak kecil seusia mereka yang mengeroyok lalu dalam perkelahian mati (yang jelas) diasumsikan bahwa jika mereka menerima serangan saat berhadap-hadapan, orang yang menyerang bukan lah pengguna tangan kanan secara rata-rata karena luka-luka anak tersebut harusnya terfokus pada sebelah kiri (dari sisi anak-anak), tetapi anehnya, di sebelah kanan justru banyak. 

Entah karena anak-anak diserang dengan senjata melalui samping saat mereka berjalan ke depan atau pelakunya adalah kidal. 

Pada kasus di mana anak-anak disuruh berlutut dan berbaris lalu dipukuli satu-satu, agar tidak terkena, mereka mungkin berbaring ke samping dan meringkuk. Tetapi, jika prosesnya dipukul dalam posisi kaki tangan pelakunya sedang berdiri di sebalah kanan anak-anak, mereka (anak-anak) pasti akan mencoba sekuat tenaga untuk menjauh dari pelaku dengan posisi meringkuk ke arah kiri dengan lengan dan tangan melindungi kepala. Itu lah bagaimana mereka bisa mendapatkan luka di sebelah kanan. Jika memang begitu, berdiri di salah satu sisi mungkin adalah sesuatu yang orang naik gunung akan lakukan, dan tentu saja ini hanya lah hipotesis. 

Untuk mengetahui dengan tepat kemana di lokasi anak-anak dan para pelaku menghadap dan bergerak, hingga bagaimana mereka menguburkan anak-anak, kamu bisa menganalisisnya dan kamu juga harus menggunakan seluruh imajinasimu untuk mendapatkan petunjuk sekecil apapun. 

Aku akan mengatakan sesuatu yang mau itu program TV, orang di internet, atau bahkan Badan Forensik Nasional belum katakan. 


Apapun alasan dari pelaku memukulkan senjatanya, seluruh luka menunjukkan ketidakberaturan dalam memukul.
Jika kamu memkulnya dari atas ke bawah sebanyak 2x dalam satu rentetan, angle dari potongannya harus berbeda seperti ini. Senjata yang sedang dipegang anglenya menurun dan area yang dipukul terus berganti, dan posisi lengan seseorang terung berganti. Tetapi, yang aneh, jika kalian melihat semua foto tengkorak anak-anak yang muncul di media, tidak ada bekas yang umumnya disebut "retakan" akibat meleset saat memukul. 

Maksudnya apa? Maksudnya mereka terlihat hampir secara obsesif berusaha membuat lubang pada kepala seperti memecahkan kelapa dan menggunakan seluruh tenaga. Jelas anak-anak secara insting akan melindungi kepala dengan tangan dan lengan. Semua serangan jadi masuk secara tidak beratur.
Ketika mengasumsikan kepala berbentuk bola, semua area penyerangan berbentuk tegak lurus terhadap tujuan dan pukulan langsung mengenai. Tidak ada tanda bahwa tujuan dari pemukulan meleset seperti panah merah, yang membuat tulang belok atau patah membentuk garis lurus. 5 orang mati. Dengan kata lain, seseorang memegangi rahang anak-anak dari belakang, menghentikan gerakan kepala mereka, dan seseorang lainnya memukuli mereka. Meski kamu merubah posisi area yang ingin dipukul, itu tidak akan membuat retakan. Tentunya dengan tujuan untuk membunuh. 

Beberapa bekas yang terlihat lembut/halus pasti merupakan percobaan pertama dalam penyerangan. Itu pasti saat hanya ada satu orang pelaku mencoba memukul. Anak itu pasti akan jatuh ke samping dan melindungi diri dengan lengan. Kemudian, pelaku yang jengkel pasti memukul lehernya dengan kaki. Karena suara teriakan dan gerangan makin keras, dia mengganti senjata kemudian seseorang mulai memegangi agar tidak bergerak. Kemudian yang lain mungkin mengawasi situasi sekitar.

Orang-orang yang terkait dengan SMA yang berhubungan dengan teknologi, sekolah malam, akademi, pusat pelatihan vokasi, dll. Selain itu, karena keahlianku adalah menggambar, aku menggambarkan sendiri penalaranku dengan gambar mengenai bagaiman situasinya terlihat, bukan dengan tulisan seperti ini. Terkadang, aku membaca komentar tapi... 
 
ini komentar jahat ke OP

Apa yang kalian mau sih? Meskipun aku adalah orang dengan mental kuat ketika menghadapi umpatan, adakah alasan aku harus mendapatkan umpatan dan kalian melupakan waktu ku untuk menggambarkan kasus ini? Bagaimana, pun aku atau kalian sama-sama berharap kalau pelakunya tertangkap kan. Apa yang membuat kalian begitu tidak senang?

Apa? "Karena ini pertamakalinya mendapatkan perhatian?" bajingn ini...ah sungguh andai saja dia ada di sebelahku sekarang .... 

Kalian urusi diri sendiri dulu. Kalian minta orang yang menulis postingan untuk memposting foto, gambar, tulisan tangan, dsb. Padahal kalian sering terhanyut menulis cerita palsu meski tidak melakukan apapun. Kenapa kalian berlagak dan berusaha sekuat tenaga untuk menjatuhkab lawan bicara. 

Udah pergi baca saja postingan menggosipi ibu mertua seperti biasanya.

                                         sumber
1. [+590, -11]
Aku telah membaca semua postingan dan komentar. Terlepas dari alasannya, aku menulis komentar karena aku pikir postinganmu akan meredakan kemarahan atas meninggalnya 5 orang anak tanpa alasan puluhan tahun lalu. Sebelas tahun telah berlalu semenjak terakhir kali kita mendapatkan atensi sebesar ini, tapi sekarang ini kembali tersebar ke berbagai situs. Tolong tuliskan lebih banyak lagi. Kemarin dan hari ini, postinganmu memberikan petunjuk sehingga kemarahan atas meninggalnya anak-anak sedikit terjawab. Tolong beri tahu dunia agar pelakunya dapat tertangkap dan anak-anak setidaknya dapat merasa lebih nyaman di tempat yang nun jauh di sana.. Aku mohon bantuannya.

2. [+452, -17]
Apakah orang biasa bisa membayangkan orang pada umumnya akan menginjak leher ketika memukul? Kenapa tiap kata yang kamu tuliskan membuatku merinding?

3. [+406, -30]
Sekarang postingannya hanya berisi lawanan terhadap komentar kebencian.. meskipun ada best comment di atas sendiri, kamu malah memikirkan komentar kejahatan. Coba lah setidaknya bahas hipotesis yang mengatakan kalau kamu adalah pelakunya

4. [+284, -0]
Senjata pertamanya adalah jangka sorong. Setelah itu, alatnya diganti dan pelakunya melakukan itu, pengeroyokan yang setidaknya dilakukan oleh 2 orang. Pada tahun 1991, Gunung Waryong dulunya adalah area yang besar sebelum gunungnya dipangkas, jadi sekolahnya dulu jauh. Yang paling kuat (hipotesisnya) adalah jika sekolahnya berada tepat di bawah gunung. Maksudnya begitu kan?? Aku mendengarkan semua hal yang kamu katakan kok jadi jika ada yang ingin disampaikan, katakan saja

5. [+276, -11]
Sungguh, pertanyaannya adalah apakah hipotesis ini benar atau salah, kita harus mencari tahunya. Kenapa kalian malah ingin mencari tahu apakah OP pelaku insiden itu atau bukan? kk Itu hanyalah cara bicara OP di internet kk Aku mengerti kenapa OP jadi jengkel

6. [+234, -1]
Berkat OP kasus Pembunuhan Anak-Anak Kodok mendapatkan perhatian lagi, kenapa kalian malah mengatainya?

7. [+168, -4]
OP, maaf tapi apakah kamu bisa menulis postingan lagi? ada lebih banyak orang yang ingin melihat part 4

8. [+162, -2]
Apakah cara bicara orang ini sinis atau bagaimana pun, dia hebat. Pada dasarnya itu sulit untuk seseorang yang bukan keluarga dan teman dekat memberikan perhatian, menginvestigasi, mencari bukti, menuliskannya bahkan sampai dihujat orang begini dalam waktu yang sangat lama. Orang-orang menyebutnya obsessed, tapi kan dia tidak terobsesi pada hal buruk dan malah menggali dan terus melakukan itu demi anak-anak yang telah terlupakan. Berkatnya, orang jadi teringat lagi. Dengan begini, bagus dan pelaku dapat tertangkap.. Aku tidak berpikir bahwa mengatakan diri sendiri genius jika ini bisa membuat topiknya dibicarakan lagi.

9. [+161, -1]
Daripada hipotesis lain, ini lebih credible dan ini memiliki keadaan yang spesifik. Tetapi, anehnya malah mendapatkan sedikit perhatian. Postingan sederhana lain cepat masuk media tapi terlepas dari apakah postingan ini benar atau salah, pembicaraannya muncul lagi sebesar pemikiran yang telah dilakukan.

10. [+151, -0]
Yang paling mencurigakan adalah polisi yang mencoba menutupi kasus ini. Selain itu, kenapa tiba-tiba di Bulan Maret tahun ini buku bernama "Kematian Alami Anak-Anak Kodok" dirilis?? Sepertinya kita harus mencari tahu koneksi seperti apa di situasi saat detektif Kim Yongpan bertugas. Aku yakin seseorang di atasnya mencoba menutupi ini. Badan Forensik Nasional mengatakan bahwa itu pembunuhan, tetapi polisi bersikeras bahwa itu adalah kematian alami (karena hipotermia)? Kementrian Keamanan Nasional bahkan mengikuti dan mengawasi keluarga mereka? Ini sangat mencurigakan, sungguh. Aku harap ini menjadi isu publik dan mengharuskannya untuk diinvestigasi ulang. Ada kekuatan yang terlibat. Siapa yang akan menyelesaikan ketidakadilan anak-anak ini?