Park Hyesoo vs Gangnam Iljins

SKANDAL PARK HYESOO: siapa dalang di balik tuduhan bullying?



Park Hyesoo merupakan seorang aktris kelahiran 1994 yang memulai karirnya pertama kali melalui ajang pencarian bakat K-POP Star Season 4. Ia kemudian menjalani karirnya di dunia hiburan sebagai aktris melalui berbagai peran di drama serta film korea.


Sebelum mulai masuk ke topik utama, terdapat beberapa hal yang perlu dicatat, yaitu:

1.          1. Park Hyesoo pernah pindah saat SMP

a.      SMP Jangpyeong – Kelas 1~2 (1 Maret 2007~2008)

b.      Belajar ke luar negeri: SMA Mayer Lutheran (25 Agustus 2008~5 Juni 2009)

c.       SMP Daechung – Kelas 2~3 (7 Juli 2009~10 Februari 2011)

2.  Karena sempat ke luar negeri dan pindah sekolah, Park Hyesoo harus belajar satu kelas di bawah tahun kelahirannya saat pindah ke SMP Daechung.

3.  Pihak yang mengaku korban Park Hyesoo merupakan bagian dari grup chat ‘perkumpulan korban’ dengan 1 orang perwakilan yang dominan atau sering go public dengan inisial KSY atau juga bisa disebut A.

4. Inisial A dan B di dokumen Dispatch dibalik di rangkuman ini. Jadi yg di dokumen Dispatch disebut sebagai A di sini disebut sebagai B. Begitu sebaliknya.

 

Keterangan Nama

 

Inisial Nama

Dispatch

Rangkuman Bebek/Yeongijalhae

KSY

B

A

SJH

A

B

 

Pada 20 Februari 2021, setelah kasus bullying pemain voli kembar Korea Selatan meledak, nama Park Hyesoo terseret Gerakan Me Too di mana ia dikaitkan sebagai pelaku kekerasan sekolah yang ditulis oleh seorang pengguna Pann (sebut saja Pann Girl). Menurut pendapat netizen, pembongkaran kasus kekerasan sekolah Park Hyesoo telah dimulai sejak ia masih berpartisipasi dalam K-POP Star. Akan tetapi, netizen mengatakan agensi Park Hyesoo membuat postingan-postingan tersebut sulit naik ke permukaan.



Timeline Kasus Park Hyesoo

 

·      - 20 Februari 2021

Berikut adalah terjemahan dari tulisan Pann Girl (versi yang telah diedit oleh Pann Girl dan dihapus bagian detail kekerasannya)

 

”Saya berterima kasih secara tulus kepada setiap pihak yang telah memahami dan mendukung luka orang yang penuh keraguan dan ketakutan sepertiku.

Saya akan menyelesaikan permasalahan ini lebih dulu.

Mohon maaf karena postingannya dihapus.

--

Selama saya menyelesaikan permasalahan ini, saya tidak bisa memeriksa Pann dengan seksama.

Jadi, saya tidak tahu bahwa keributannya sebesar ini.

Orangnya bukan lah orang yang terus menerus disebutkan dalam komentar/

Saya tidak memberikan spesifikasi siapa itu sebenarnya di postingan ini,

Jadi saya tidak mengerti mengapa orang itu terus disebutkan dibicarakan…

Meskipun saya sudah menuliskan untuk jangan menyebutkannya secara spesifik,

sepertinya ada yang menjadi korban (penuduhan) di kolom komentar.

Sebelum ini berlarut, saya ingin mengucapkan permintaan maaf

kepada kepada sang aktor yang jadi dirugikan karena ini bukan dirinya.

Saya sekarang sedang proses diskusi dengan pelaku yang merupakan orang lain.

 

Saya menulis ini karena takut setelah melihat kolom komentar.

Saya tidak pernah menulis komentar atau pun meninggalkan komentar apa pun.

Komentar yang ada di screenshot bukan lah komentar saya.

Maksud saya agar tidak “menyebutkan secara spesifik” adalah agar kalian tidak menebak-nebak siapa itu.

Itu adalah tentang saya yang menayakan apakah ada ada di antara kalian yang tahu bagaimana cara menyewa pengacara atau apakah itu juga dapat menjadi bagian dari Gerakan Me Too kekerasan sekolah meski tanpa bukti apa pun…

Saya minta maaf apabila postingan saya mengecewakan banyak pihak.

Saya juga minta maaf karena sepertinya saya seperti menjadi seorang pelaku juga.

Saya tidak menulis postingan tambahan lagi.

Maaf dan terima kasih.”

 

Setelah postingan Pann Girl ini, orang-orang yang nampaknya berasal dari sekolah Park Hyesoo menggiring cerita tersebut ke nama Park Hyesoo. Mereka mulai mengunggah berbagai pengakuan melalui media sosial yang diarahkan ke Park Hyesoo termasuk mengklaim bahwa mereka adalah saksi cerita Pann Girl dan Park Hyesoo adalah pelakunya.

 

- 22 Februari 2021 (pernyataan pertama agensi PHS)

https://www.yna.co.kr/view/AKR20210222098151005

•  Ada banyak hujatan, tuduhan, dan spekulasi tak berdasar yang disebarkan melalui kolom SNS dan berbagai komunitas online

 
•  Agensi menyadari situasi belakangan di mana banyak kasus pengungkapan kekerasan sekolah dan melakukan penyeledikan. Hasil penyeledikan agensi menyatakan bahwa ada orang yang memanfaatkan situasi ini secara tidak baik untuk menjatuhkan PHS menggunakan informasi yang salah

 
•  Agensi berencana untuk merespon hal tersebut melalui jalur hukum baik melalui hukum perdata, pidana, sekaligus jalan-jalan lain.

 
•  Agensi sedang mempersiapkan berkas untuk pendaftaran gugatan


 

- 22 Februari 2021 (A alias KSY merilis pernyataan berisi tuduhan kepada PHS) (terhitung pernyataan ke-1 & 2 melalui media)

Tak hanya melalui media sosial, orang-orang dari SMP PHS juga menghubungi reporter dan merilis artikel melalui media.

Artikel 1: https://naver.me/5EQPrsRR

 

Klaim KSY:

• Anggota kelompok PHS mengumpati KSY dan sampai mereka dipanggil oleh wali kelas

• PHS dikenal iljin yang suka mengambil uang

• Maret 2011 PHS dan kelompoknya menelpon KSY dan mengatakan "Mengapa kamu hidup seperti itu?". Setelahnya, KSY mengklaim PHS dan kelompoknya mengganggu KSY di kelas hingga KSY disarankan untuk pindah sekolah oleh wali kelas

• Ia mengatakan bahwa hanya ketiga hal di atas yang ia alami secara langsung

 

Hal lain yang dikatakan KSY:

• Saat 2016 PHS muncul di TV dengan image polos, ia ingin mengungkap cerita ini sejak itu tapi dia ingat PHS memiliki background yang berada

• KSY mengatakan ia tidak ingin bertemu dengan PHS. Dia ingin PHS menunggah ucapan permintaan maaf secara publik dan berhenti muncul di TV

 

Artikel 2: https://v.daum.net/v/20210222165413462

• Pernyataan agensi yang mengatakan bahwa PHS membuat pihak group chat seperti penipu

• Pihak group chat tidak menerima kontak dari agensi PHS sama sekali

• Merika tidak berniat menggunakan jalur hukum seperti pihak agensi

 

- 22 Februari 2023 (Penulis Pann menyatakan itu bukan Park Hyesoo)

Pann Girl kembali memposting klarifikasi yang mengatakan bahwa Park Hyesoo bukan lah pelaku dalam kasusnya.


”Saya adalah penulis postingan kekerasan sekolah yang berisi (cerita) bekal yang dipecahkan dan dipaksa makan bahan pengawet.

Meskipun saya tadinya telah mengatakan bahwa saya tidak akan lagi menulis postingan tambahan,

Tetapi karena para wartawan terus menerus memposting berita dengan mengutip postingan saya dan postingan-postingan spekulatif semakin besar di komunitas online,

Saya memutuskan untuk memposting lagi.

Karena kekerasan sekolah yang saya alami sangat lah kejam,

para wartawan terus menerus mengutipnya.

Meskipun saya telah menulis postingan tambahan (sebelumhya) dan meskipun saya sudah mengatakan bahwa itu bukan aktris Park, foto aktris tersebut terus diunggah bersama dengan cerita saya, jadi saya memutuskan untuk menyatakan sekali lagi.

 

1. Postingan tambahan saya unggah untuk menyampaikan ucapan terima kasih kepada setiap pihak yang telah meninggalkan komentar seperti ”Cari lah saksi” ”Semangat” kepada diri saya yang tidak punya keberanian ini.

Postingan yang saya dedikasikan untuk ucapan terima kasih tersebut malah menjadi postingan untuk menuduh aktris Park, jadi saya ingin meluruskannya.

Saya tidak memberikan subject maupun petunjuk apa pun di postingan asli saya sebelumnya dan tidak pernah juga meninggalkan komentar apa pun.

Saya bahkan juga telah memberikan pernyataan di postingan tambahan, tetapi karena opini publik terlanjur berat sebelah, saya nyatakan (kembali) bahwa itu bukan dia. Jadi, ssaya menghapus postingannya karena merasa ini akan menjadi lebih buruk.

 

2. Ada yang bertanya mengapa saya tidak segera menepisnya saat di kolom komentar orang-orang menunjuk aktris Park

Saa saya melihat ratusan komentar ditingalkan (di bawah postingan saya), ada banyak sekali komentar spekulatif.

Mulai dari yang menyebutkan Han Hyoju hingga bahkan penyanyi Seolhyun…

(Tentu saja mereka tidak ada hubungannya sama sekali dengan saya)

Sepertinya saya telah melihat hampir semua inisial selebriti.

Selain itu, saya tidak mengenal aktris Park sama sekali.

Sehingga, ketika ada yang mengatakan melalui komentar bahwa ia adalah orang yang mirip Ko Hyunjung dan marganya adalah Park, saya tidak tahu bahwa mereka menunjuk satu orang orang yang sama, dan saya juga tidak melihat ratusan komentar itu satu persatu.

Kemudian, di postingan asli yang saya tulis, saya hanya menilai komentar yang mengatakan ”Jangan bertanya siapa itu dan beritahu saja langkah yang harus diambil” adalah komentar yang lebih berarti. Jadi, saya tidak peduli tadinya dengan komentar spekulatif.

 

3. Setelah postingan itu menyebar, saya telah mendapatkan kontak dari pelaku asli dan berbicara empat mata dengan orang tersebut

Ia mengatakan bahwa ia akan mencari cara untuk menyembuhkan luka saya dan terus melanjutkan kontak.

Tidak ada pembicaraan terkait uang maupun intervensi perusahaan sama sekali.

Selain itu, saya juga sangat ingin mencari saksi dan memberikannya pelajaran tadinya,

akan tetapi, tidak ada teman seangkatanku yang menghubungi.

Bahkan sekarang juga tidak ada sama sekali.

Juga, setelah melihat-lihat postingan yang bertebaran di komunitas online,

ternyata ada orang-orang yang mengaku sebagai teman sekolahku…

Saya bertanya-tanya apakah orang-orang itu salah kira dengan kasus kekerasan sekolah yang mirip di tempat mereka.

Bahkan mereka memiliki umur yang berbeda dengan saya.

Saya merasa sakit dan kaget melihat bagaimana ada orang lain yang mengalami hal yang sama kejamnya seperti saya.

Jika ada yang bisa saya bantu, akan saya bantu.

 

Alasan saya mengunggah postingan pertama adalah

sesuai dengan judulnya bahwa ”Apakah jika saya tidak ada bukti sama sekali dan menjadi tuduhan kekerasan sekolah?” jadi saya ingin mendengarkan masukan apa yang harus saya lakukan ke depannya.

Apabila saya mendapatkan masukan yang pas melalui komentar,

saya akan menunjuk pengacara, mengungkapkan nama asli dan pelaku asli dengan pecaya diri, dan mengungkapkannya secara terang-terangan.

Oleh karena itu, saya tidak memberikan hint/petunjuk sama sekali.

Saya tidak berpikir tadinya bahwa akan ada yang membuat spekulasi melalui komentar ketika saya mengunggah postingan tersebut.

Meskipun saya tidak dapat menemukan saksi, saya telah berhasil terhubung dengan pelaku.

 

 

(Tidak diterjemahkan semua karena postingannya ssangat panjang, tapi Pann Girl ini intinya mengulangi pernyataan kalau pelaku kasusnya bukan aktris Park (Park Hyesoo))

 

- 23 Februari 2021 (Pernyataan singkat agensi PHS)

https://naver.me/xNd76uFJ

Pihak agensi Park Hyesoo menyatakan bahwa pihak mereka telah mendaftarkan gugatan

 

- 23 Februari 2021(Perwakilan Group Chat merilis pernyataan ke-3)

Perwakilan group chat menyatakan melalui media bahwa Pann Girl (penulis postingan Pann) bukan bagian dari perkumpulan group chat kakaotalk mereka. Perwakilan tersebut juga menghimbau agar kasus penulis Pann tidak dicampurkan lagi dengan mereka.

 

- 23 Februari 2021 (Ketua Angkatan Adik Tingkat Park Hyesoo di Korea University memberikan klarifikasi terkait rumor bullying saat MT) 

https://theqoo.net/square/1859832519

• Park Hyesoo tidak pernah memukul kepala adik tingkatnya dengan batu, tetapi saat mabuk, seseorang jatuh di tangga batu

• Park Hyesoo tidak menskors adik tingkat selama 30 menit dan membuat mereka ketinggalan mobil. Ia menasehati adik tingkat untuk membersihkan lokasi MT sebelum pergi dan lebih menghargai senior yang meluangkan waktu untuk MT dengan tidak buru-buru pulang.

• Waktu Park Hyesoo berbincang dengan adik tingkat tidak lebih dari 30 menit, tetapi Park Hyesoo lebih banyak bicara dengan ketua angkatan

• Inti acara MT adalah untuk mendekatkan angkatan 2014 dan 2015

 

- 24 Februari 2021 (Perwakilan Group Chat merilis pernyataan ke-4)

https://naver.me/GnGTNmJw

•  Mereka meninggalkan nomer agar pihak agensi dpt menghubungi mereka terkait PHS

•  Mereka menyampaikan bahwa mereka terhubung dengan ayah PHS dan meminta tolong agar dapat menyampaikan pesan mereka ke agensi, tetapi jawaban yang mereka dapat adalah respon gugatan

•  Para member group chat yang mengaku korban sedang proses mengumpulkan saksi


- 24 Februari 2021 (Agensi merilis pernyataan ke-2)

https://entertain.naver.com/read?oid=382&aid=0000892819

•  Agensi menyatakan bahwa ada pihak anonim, mengaku dari kelompok group chat, menghubungi agensi dan orangtua PHS dengan mengatakan "Sekarang akan bagaimana kalian?"

•  Agensi mencurigai tindakan ini sebagai bentuk pemerasan (untuk mendapat keuntungan materi) dan upaya untuk mendapatkan bukti

•  Agensi telah mengantongi bukti bahwa tuduhan yang dilontarkan tidak benar

•  Agensi menyampaikan bahwa jika pihak yang mengaku korban ingin menyelesaikan permasalahan, silahkan merespon secara hukum

 

- 24 Februari 2021 (Perwakilan Group Chat merilis pernyataan ke-5  dan  6)

 

Artikel 1: https://n.news.naver.com/entertain/article/396/0000574068

     KSY (A) mengatakan bahwa Pann Girl bukan bagian dari group chat

  KSY (A) mengaku bawa ia tidak suka melihat orang yang mengganggunya berpura-pura baik di TV dan memiliki influence

  KSY (A) menilai bahwa menggunakan media seperti ini untuk mengangkat kasusnya merupakan cara yang paling benar

    KSY (A) mengatakan bahwa saat ia 16th dan PHS 17th, PHS menggunakan KSY sebagai kambing hitam dan membuatnya menjadi seolah bersalah.

Klaim kekerasan yang dilakukan PHS oleh KSY (A)

o   Di karaoke (3 orang termasuk PHS diklaim menamparnya)

o   Di dekat toko (PHS diklaim menamparnya beberapa kali)

o   Di taman apartemen (saat hujan PHS diklaim menampar KSY (A) di depan 20 orang dan PHS juga diklaim menyuruh teman lain untuk gantian memukul KSY alias A. Daripada rasa sakit, KSY mengklaim bahwa ia lebih merasa harga dirinya jatuh. PHS diklaim menyuruh KSY untuk tidak lagi kembali ke Daechi-dong.

    KSY (A) mengklaim bahwa saat pulang, ia mengatakan kepada ayahnya bahwa PHS membuatnya seperti itu. Kemudian, ayah KSY (A) menelpon PHS dengan marah namun PHS diklaim mengumpati ayahnya dengan berkata ”Ahjussi xx anak perempuanmu begitu karena didikan anda”. Ayahnya kemudian meminta untuk bertemu PHS namun mereka akhirnya bertemu dengan kelompok PHS.

    KSY (A) mengaku bahwa ia dan PHS sama-sama anak yang pernah belajar di luar negeri jadi ia juga tinggal kelas (KSY umur 16th di kelas 2 SMP, PHS 17th di kelas 3 SMP). Ia mengaku bahwa mereka berdua sama-sama anak yang tidak mendengarkan kata guru tapi ia mengaku bahwa ia tidak seperti PHS.

•  KSY (A) mengklaim bahwa ia akan meminta para informan untuk mengirimkan identitas mereka agar menjadi saksi

•  KSY (A) mengklaim bahwa ia mendapatkan laporan dari orang-orang SMPnya dulu bahwa mereka akan memberikan kesaksian dan memberikan HP lama mereka untuk dijadikan bukti

•  KSY (A) mengklaim bahwa ada 10 orang di grup chat tapi ada informasi lain yang ia dapat dari luar grup chat

•  KSY (A) mengklaim bahwa karena PHS berprestasi saat sekolah dan latar belakang keluarganya berada, ia menghindar dari kontroversi. Kali ini juga PHS diklaim bersembunyi di balik agensi. KSY (A) mengatakan bahwa ia ingin PHS mengakui dan memberikan permintaan maaf.

 

Artikel 2: https://v.daum.net/v/20210224131854824

 

KSY (A) mengatakan bahwa mereka juga akan menunjuk pengacara dan merespon melalui hukum jika salah satu di antara orang di grup chat telah menerima surat gugatan.

 

- 25 Februari 2021 (Perwakilan Group Chat merilis pernyataan ke-7 berisi transkrip telepon dengan ayah PHS dan staff agensi)

https://entertain.naver.com/read?oid=079&aid=0003472552

 

[Percakapan dengan ayah PHS melalui telp Perusahaan ayahnya]

Ayah PHS: Ah, anda yang membuat grup…apakah boleh saya bertanya nama anda? Saya Park XX.

Perwakilan Grup Chat: Sulit bagi saya untuk memberitahu nama saya. Posisi saya dan para korban yang berkumpul (di grup chat) berbeda dengan posisi yang disampaikan pihak aktris Park Hyesoo, situasinya. Ini sangat berbeda dan para korban terus mengirimkan opini bahwa mereka tidak dapat menerima situasi ini.

Ayah PHS: Situasi seperti apa?

Perwakilan Grup Chat: Karena artikel yang bertajuk “Informasi Tak Berdasar” dan “Akan Merespon Secara Tegas” terus dirilis, kami makin merasa tidak senang (antipati). Mereka menyebutnya sebagai ”informasi tidak berdasar” tetapi tidak ada satu pun yang menghubungi para korban untuk menyelidiki atau bertanya, bagaimana mereka bisa mengatakan itu informasi tidak berdasar. Karena kami tidak bisa menghubungi agensi jadi kami berpikir untuk menghubungi ke sini.

Ayah PHS: Saya melihat bahwa penulis asli artikel pertama telah mengklarifikasi.

Perwakilan Grup Chat: Meskipun berkat orang itu kasus ini menjadi besar, tetapi sekarang ada kesaksian tambahan, saksi yang mengungkakan identitas dan tidak mengungkapkan identitas, dan karena mereka berusaha mengubur semua hal itu, para korban sekarang bertekad untuk melawan balik. Ini juga sudah menjadi perbincangan melalui media dan sekarang telah ada beberapa wartawan yang menggunakan itu dalam wawancara.

Ayah PHS: Anda mengatakan ’menggunakan itu’ maksudnya itu apa ya?

Perwakilan Grup Chat: Maksudnya, terlepas dari penulis kasus pertama (Pann Girl) sekarang ada banyak informan (baru), tidak maksudnya adalah ada kesaksian dan saksi, jadi para reporter berkata untuk mengontrol media menggunakan wording semacam ini.

Ayah PHS: mengontrol media? Astaga, aku tidak paham lagi.

Ayah PHS: Sejujurnya saya bukan tipe orang yang akan ikut campur masalah seperti ini. Anak itu sudah dewasa dan saya juga tidak suka mengomentari bagaimana anak kami.

Perwakilan Grup Chat: Itu pasti sulit.

Ayah PHS: Betul, betul. Karena ini harus dibicarakan dan tiap pihak yang menerima/mendengar pun bisa saja salah…. Jadi saya pikir akan lebih baik apabila saya dapat mengetahui kontak anda. Hal ini karena bisa saja mau itu agensi atau para korban di situ ingin bertemu atau ada yang ingin mendapatkan kontak. Jadi saya pikir saya bisa menyuruh siapa pun itu untuk menghubungi anda.

Perwakilan Grup Chat: Pertama, tolong catat nomor saya.

Ayah PHS: Apakah anda dapat menulis nomor saya? Nomor HP.. Karena ini adalah telpon perusahaan jadi sulit bagi saya untuk bicara panjang lebar karena para staff bisa mendengar… Baik staff maupun saya tidak tahu menahu mengenai hubungan ini.

Perwakilan Grup Chat: Saya mengerti. Kalau begitu akan saya catat. Tolong katakan.

Perwakilan Grup Chat: Jika anda ingin berbicara atau menyampaikan sesuatu anda bisa katakan melalui nomer ini….

Ayah PHS: Baik. Kalau begitu, apakah saya boleh memberikan nomer ini ke agensi?

Perwakilan Grup Chat: Well, berikan saja. Lagipula saya juga sedang merasa marah karena saya telah mengirimkan nomer saya melalui email agensi sejak kemarin tetapi tidak ada yang menghubungi. Mereka terlihat tidak ingin menyelesaikan masalah ini.

Ayah PHS: Baik.

Perwakilan Grup Chat: Saya mengerti/Oke. Saya telah menyimpannya. Akan tetapi, yang ingin saya sampaikan sekarang adalah meskipun anda mengatakan bahwa anda tidak pernah berurusan dengan urusan putri anda, tapi masalahnya adalah hal ini terjadi saat ia masih di bawah umur.

Ayah PHS: Ya, saat SMP.

Perwakilan Grup Chat: Bagi saya pernyataan itu terdengar tidak bertanggung jawab. Dengan mengatakan bahwa anda tidak emmiliki intervennsi apa pun ketika ia telah dewasa dengan tidak terlibat dan membebaskannya terkait hal yang terjadi saat ia masih di bawah umur. Pernyataan seperti ini terdengar tidak mengenakkan. Menurutku begitu. Bagaimana pun juga karena hal itu terjadi saat ia masih di bawah umur, bukan kah hal tersebut merupakan hal yang seharusnya dalam pengawasan orangtua?

Ayah PHS: Nggak, maksud saya bukan saat di bawah umur, tetapi saat ini. Sekarang.

Perwakilan Grup Chat: Baik, baik.

Ayah PHS: Karena putri saya telah dewasa, jadi saya tidak pernah menyuruhnya ini itu. Saya juga tidak pernah terlibat. Maksud saya begitu.

Ayah PHS: Terkait cerita saat di bawah umur, saya juga baru mendengar kemarin detailnya dari istri saya. Dulu, nama anak itu, semuanya tahu.. istri saya tahu semua. Saya mendengar ceritanya semua…. Akan tetapi, terkait cerita tersebut, saya tidak hanya akan mendengar dari pihak anda saja.

Perwakilan Grup Chat: Ya, pendapat saya begitu.

Ayah PHS: Akan tetapi, karena saya baru mendengar ceritanya dari istri saya sekarang, jadi saya tidak tahu detailnya, bagaimana pun juga. Menurut pandangan saya, putri saya ketika SMP memiliki jiwa kepemimpinan, memiliki banyak teman, menikmati pertemanan, dan saling mengunjungi rumah teman. Saya hanya melihatnya sebatas ia menunjukkan jiwa kepemimpinannya… Saya hanya sebatas itu… Teman-temannya juga terlihat menyukainya. Akan tetapi saya berpikir “Ah ternyata ada kejadian seperti itu juga. Ada juga perkelahian seperti itu juga” saya baru mendengar itu dari istri saya. Saya juga tidak tahu cerita di dalmnya. Ya, jadi karena sekarang ia sudah dewasa, selain saat masih di bawah umur, saya sudah tidak pernah memiliki intervensi atau menyentuh kegiatannya lagi.

Perwakilan Grup Chat: Baik, saya mengerti. Paham…

Ayah PHS: Baik, baik.

 

[Percakapan dengan staff agensi PHS (Santa Clause)]

Perwakilan Grup Chat: Melihat dari pernyataan agensi yang dirilis beberapa waktu lalu, kalian mengatakan bahwa setelah melalui penyelidikan terkait keaslian postingan dan investigasi spesifik, dapat dipastikan bahwa (postingan tersebut) berisi informasi palsu untuk menjatuhkan (PHS). Melihat itu saya penasaran sebenarnya bagaimana kalian memastikan informasi tersebut dan mengatakan bahwa itu info tak berdasar. Dari mana anda memastikannya….

Agensi: Terkait hal tersebut kami berencanan untuk meresponnya melalui jalur resmi. Sebenarnya mau dibicarakan lebih lanjut sekali pun sepertinya tidak ada yang dapat dibicarakan lagi. Perusahaan memutuskan untuk merepon melalui jalur resmi.

Perwakilan Grup Chat: Nggak oke saya paham sekarang kalua kalian akan merespon melalui jalur resmi. Tetapi kalian bilang kalian telah memastikan meskipun tidak ada yang menghubungi pihak korban. Jadi bagaimana kalian memastikannya, saya penaaran. Kami (penasaran) sekarang.

Agensi: Kami memastikannya melalui jalur resmi kami.

Perwakilan Grup Chat: Kalau begitu anda mengatakan bahwa kalian tidak mendengarkan pernyataan (pihak) kami, begitu?

Agensi: Ya.

Perwakilan Grup Chat: Kalau begitu kalian mengatakan bahwa kalian (mengkonfirmasi) bagian ini melalui jalur resmi, jadi apakah kalian mendengar cerita ini dari Park Hyesoo? Kalian mendengar terkait situasi ini jadi apakah ada opini yang disampaikan terkait orang tersebut?

Agensi: Sepertinya hal tersebut bukan lah hal yang dapat kami sampaikan melalui telepon. Melalui interview yang anda lakukan beberapa waktu lalu anda juga mengatakan kalau anda akan merespon secara hukum juga kan. Kami pun juga akan menyampaikan terkait hal tersebut beserta pernyataan perusahaan yang akan kami siapkan melalui jalur resmi.

Perwakilan Grup Chat: Kalau begitu artinya kalian akan terus merespon secara tegas (melalui hukum) kan?

Agensi: Betul. Kami akan melanjutkan ke arah tersebut.

Perwakilan Grup Chat: Apakah kalau begitu artinya saya bisa menganggap bahwa kalian tidak ada niatan untuk meminta maaf ke para korban dan mengakuinya?

Agensi: Sepertinya bukan waktu kami sekarang untuk menanggapi terkait hal tersebut.

Perwakilan Grup Chat: Seperti apa yang anda katakana barusan, bukan kah saya dapat menganggap kata ’merespon secara tegas’ secara literal?

Agensi: Entah lah, jika anda mengatakan seperti itu artinya akan ada salah penangkapan (makna)

Perwakilan Grup Chat: Saya sulit memahami maksud dari akan merespon tegas, tetapi juga tidak meminta maaf ataupun mengakui….

Agensi: Tetapi bukan kah seperti yang anda tahu bahwa keaslian dari situasi ini sekarang masih dalam pertarungan (antara siapa yang benar)?

Perwakilan Grup Chat: Bagaimana bisa ini dalam pertarungan…ini tidak sampai pertarungan. Pertarungan adalah di mana kedua pihak saling merespon dengan membawa bukti.

Agensi: Terkait hal tersebut, kami akan merespon melalui jalur resmi menggunakan (bukti) yang kami miliki. Jadi, silahkan pihak kalian juga melakukan sengan cara tersebut.

 

 

Akibat pernyataan ayah Park Hyesoo yang mengatakan bahwa istrinya tahu nama teman-teman Park Hyesoo saat itu dan perkelahian mereka, beberapa media membuat article bernada provokatif, sehingga membuat publik saat itu berpikir jika ayah Park Hyesoo dan istrinya mengakui adanya kekerasan sekolah (bullying).

 

- 26 Februari 2021 Pembelaan teman-teman Park Hyesoo: Teman pertama




 

Klik di sini untuk terjemahan lengkap:

https://www.mediafire.com/file/2p8vx6wj21mqzkz/Pembelaan+Teman-Teman+Park+Hyesoo.pdf/file

 

- 3 Maret 2021 (Dispatch merilis artikel pembelaan terhadap PHS dengan mewawancarai

 

Rangkuman:

Ada sebanyak 17 pihak sekaligus saksi yang diwawancara Dispatch (inisial Saksi a sampai Saksi o)

Park Hyesoo menunjukkan bukti chat pesan dari semua HP lamanya dan berdasarkan hasil forensik, tidak ada indikasi penggunaan kata kasar atau pertengkaran

Satu-satunya chat yang mengindikasikan perselisihan adalah pada chat dengan KSY (A) di mana KSY (A) tidak suka PHS pergi dengan anak lain

SJH (B) merupakan mantan teman dekat Park Hyesoo yang dulu bahkan sering saling mengucapkan selamat ulang tahun. B tidak dibully oleh Park Hyesoo seperti pengakuan B, tetapi keduanya pernah bertengkar. B memukul Park Hyesoo lebih dahulu hingga Park Hyesoo mengalami pendarahan. Saksi k (perempuan) membawa Hyesoo ke UKS. Saksi f, Saksi m (laki-laki), dan Saksi o mengatakan B dekat dengan Park Hyesoo dulu.

KSY (A) merupakan anak olah raga, secara fisik kuat (Saksi k, Saksi i perempuan). Di taman bermain, A tidak dipukul oleh Park Hyesoo tapi oleh D (Saksi a, b, c). Di karaoke, A tidak dipukul oleh Park Hyesoo tapi oleh C (Saksi b).

A dan B adalah anak-anak nakal (Saksi l)

Saksi d hingga Saksi h (5 orang) adalah teman SMP Jangpyeong Hyesoo. Mereka bersaksi tentang gangguan yang Hyesoo alami setelah pindah ke SMP Daechung

Dispatch mewawancarai wali kelas Park Hyesoo yang saat itu memberikan konseling ke ibu PHS karena PHS tiba-tiba ingin jadi penyanyi. Kepala Pusat Konseling dan Kesejahteraan Gangnam merilis ulang bukti Konseling

A dan B menolak ajakan wawancara Dispatch

 

Klik di sini untuk terjemahan lengkap:

https://www.mediafire.com/file/pl6soxpmbe1tmnm/Dispatch_-_Park_Hyesoo_Case.pdf/file


- 4 Maret 2021 (Perwakilan Group Chat merilis pernyataan ke-8 membantah Dispatch)

http://www.sportsworldi.com/newsView/20210304510825

  Siswa D yang disebut Dispatch mengaku kalau Park Hyesoo ada di lokasi dan turut memukul. D mengaku memukul A (KSY) karena Park Hyesoo mengadu ke dia kalau A menggunjinginya di belakang.

  Siswa C yang disebut Dispatch mengaku kalau 3 orang termasuk Park Hyesoo memukul A di tempat bermain. C mengaku memukul A (KSY) karena Park Hyesoo mengadu ke dia kalau A menggunjingi teman C di belakang.

   Siswa D dan C sama-sama sudah berteman dengan A.

 

- 4 Maret 2021 (Agensi merilis pernyataan ke-3)

Melalui artikel Dispatch, Santa Claus Studio selaku agensi Park Hyesoo kembali membantah artikel yang dirilis oleh D dan C sebelumnya dengan mengatakan bahwa pihak A (KSY) terus mengubah kesaksian.

 

https://newsfeed.dispatch.co.kr/2132225

 

<Berikut ini adalah teks lengkap dari pernyataan resmi Santa Claus Entertainment>

 

Halo, ini Santa Claus Studio.

Kami ingin menyampaikan posisi resmi mengenai aktor Park Hyesoo yang diberitakan di media.

1) Saat ini, klaim terkait Park Hyesoo tentang kekerasan di sekolah jelas salah. Argumen mereka tidak sesuai dengan bukti obyektif dan bahkan bertentangan dengan tindakan/perilaku mereka di masa lalu. Karena klaim dari penggugat kekerasan di sekolah adalah salah, maka pernyataan pihak-pihak yang terlibat yang memenuhi klaim palsu tersebut juga salah.

2) Izinkan kami menyatakan posisi terhadap klaim B (Mengikuti format panggilan dispatch, alias KSY), penggugat eksposur utama.

A) Saat mengklaim kerugiannya, B mengklaim bahwa dia dianiaya oleh Park Hyesoo di sekolah, diserang beberapa kali, dan Park Hyesoo bahkan menelepon ayah B dan memakinya.

Namun, dari banyaknya pesan teks yang dikirim ke Park Hyesoo setelah penyerangan yang diklaim oleh B tidak berisi informasi apa pun yang dapat menyimpulkan penyerangan tersebut sama sekali.

Sebaliknya, B bahkan mengirim pesan teks peringatan kepada Park Hyesoo yang mengatakan, "Hyesoo jangan abaikan aku" ketika Park Hyesoo tidak menanggapi panggilannya tepat waktu.

Sulit untuk dipahami bahkan dalam akal sehat bahwa B, seorang korban, mengirimkan pesan teks yang mengatakan "Jangan mengabaikanku" kepada Park Hyesoo, yang diklaim menyerang atau ikut serta dalam penyerangan tersebut hingga membuatnya beberapa kali berlumuran darah, dan bahkan menelpon ayahnya untuk disumpahi.

B) Dalam wawancara pers pada tanggal 4 Maret 2021, B menyatakan, "Waktu penyerangan terjadi pada tahun 2010 (saat saya duduk di kelas 3 SMP), dan foto di ruang karaoke diambil sekitar setahun sebelumnya (2009, ketika saya duduk di kelas 2 SMP)."

Namun, foto tersebut diambil pada Agustus 2010, dan hal ini terlihat jelas dari detail filenya. Oleh karena itu, jelas (isi) wawancara B dengan media tidak benar.

C) Selain itu, seperti yang publik dapat lihat dari artikel yang diberitakan sebelumnya dan keterangan saksi, Park Hyesoo tidak berada di ruang karaoke pada saat itu, dan tidak ada pusat perbelanjaan di lokasi terjadinya penyerangan kedua. Fakta tersebut jelas sesuai dengan keterangan para saksi di lokasi kejadian saat itu.

Berdasarkan artikel yang dilaporkan dan keterangan saksi terkait, dapat dipastikan bahwa Park Hyesoo tidak pernah terlibat dalam kasus pertama dan kedua. Bertentangan dengan apa yang juga diklaim dalam kasus ketiga, kasus "Taman Bermain", dapat dipastikan bahwa yang melakukan penyerangan bukanlah Park Hyesoo, melainkan orang ketiga. Ini dengan jelas menyatakan bahwa orang yang terlibat dalam penyerangan tersebut disebutkan dalam wawancara 4 Maret dan itu adalah dia orangnya.

D) Selain itu, B terus-menerus mengubah argumennya berdasarkan fakta yang terungkap melalui pemberitaan media, dll, sehingga kredibilitas klaim tersebut dipertanyakan.

Faktanya, klaim kerugian awalnya (dari B) adalah bahwa pipinya dipukul Park Hyesoo (klaim SNS 22 Februari), tetapi kemudian, tingkat kerugian dan isi klaim berubah dari waktu ke waktu menjadi karena "serangan kelompok" dan " instruksi penyerangan" (24 Feberuari SNS/wawancara). Kini, ia terus mengubah klaimnya menjadi Park Hyesoo adalah penyebab penyerangan tersebut (wawancara 4 Maret).

3) Kami telah mengajukan pengaduan terhadap tokoh-tokoh penting yang memposting informasi palsu, dan penyelidikan sedang dilakukan. Kami juga telah menyerahkan berbagai bukti, termasuk bukti yang diberitakan di media, kepada pihak penyidik, dan juga akan menyerahkan bukti tambahan yang kami miliki.

Selain itu, kami akan memperluas cakupan keluhan terhadap pihak lain yang lagi-lagi mengklaim informasi palsu untuk membuktikan pernyataan palsu tersebut.

4) Kami akan meminta pertanggungjawaban atas pengungkapan palsu. Selain itu, kami mohon sekali lagi untuk menahan diri dari spekulasi sembarangan dan fitnah tanpa dasar yang masuk akal.

 

Terima kasih.

 Foto KSY dan D yang memukul KSY sedang akrab

 

Foto KSY dan Park Hyesoo yang diklaim KSY diambil tahun 2009 tapi ternyata 2010

 

- 7 Maret 2021 (Park Hyesoo merilis pernyataan individu pertama)

Rangkuman:

Park Hyesoo mengungkapkan gangguan yang ia alami setelah pindah ke SMP Daechung

PHS mengungkapkan pelaku yang mengganggunya adalah orang yang mengaku korban sekarang

PHS sempat menjalani bimbingan mental selama 3 tahun akibat trauma diganggu sewaktu SMP sebelum akhirnya berdamai dengan diri sendiri

Ia bertekad untuk mengambil jalur hukum meski memerlukan waktu yang lama

 

”Halo. Ini Park Hyesoo.

Membutuhkan waktu yang lama bagiku hingga aku bisa memposting tulisan ini. Aku minta maaf karena membutuhkan waktu yang lama bagiku untuk membicarakan hal ini. Aku telah berupaya menulis dan menghapus tulisan berulang kali sebelumnya. Selama ini, aku hanya memantau dan berpikir ini akan berlalu karena hal tersebut tidak benar. Tetapi, ternyata kobohongan terus ditambah kebohongan dan kebohongan baru juga terus lahir, hingga berubah seperti gunung yang meninggi. Sangat menyakitkan bagiku bagaimana satu atau dua foto yang tidak berhubungan sama sekali dengan fakta yang ada dilabeli ”bukti” dan mendapatkan kekuatan lalu pengungkapan palsu menimbulkan stigma yang sulit dihilangkan.

Aku tahu ada banyak pihak yang menantikanku untuk speak up langsung sendiri. Akan tetapi, alasan aku tidak bisa speak up dalam waktu yang lama adalah karena aku sudah tahu bagaimana kalimatku sudah tidak memiliki kekuatan lagi di tengah stigma yang membesar dan tidak memberiku jalan. Bahkan meski aku telah menunjukkan bukti agar perkataanku memiliki lebih banyak kekuatan, ada orang yang masih tidak menerima kebenaran seperti apa yang ada. Oleh karena itu, aku memutuskan untuk menulis ini.

Di masa lalu, aku sudah pernah mengalami bagaimana rumor tentangku beredar dan dianggap benar oleh sekelompok orang. Oleh karena itu, aku sangat paham bagaimana sulitnya membantah kebohongan satu per satu.

Aku pergi belajar ke US saat SMP kelas 2 di tahun 2008, kemudian setelah menghabiskan waktu sebagai siswa pertukaran pelajar, aku kembali lagi ke korea tahun setelahnya. Saat kembali ke Korea, aku meninggalkan lingkungan tempatku tinggal dulu, pindah sekolah pada Juli 2009, dan akhirnya bersekola di sebuah SMP asing di kelas 2. Di tempat asing di mana tidak ada seorang pun yang aku kenal, aku yang memulai (kembali) kehidupan sekolah, mulai mengalami hal-hal menakutkan.

Rumor tentangku secara cepat beredar dengan menyisipkan kebohongan di antara fakta bahwa aku berasal dari Gangbuk, setahun lebih muda dari teman seangkatan, dan pulang dari pertukaran pelajar di US. ”Katanya dia melakukan aborsi di US”, ”Dia tidak pernah ke US, tapi karena kelakuannya di lingkungan itu tidak baik jadi dia diskors”, rumor-rumor seperti itu mulai mengikuti layaknya sebuah fakta. Nomor HPku yang tadinya hanya disebarkan ke dua tiga orang, tiba-tiba menyebar kemana-mana, dan tiap aku bangun pagi, aku menerima pesan umpatan dan pelecehan seksual yang parah. Sesaat setelah aku bangun di pagi hari, aku ingat bagaimana hatiku berdebar sembari memeriksa HP, dan menangis lirih tanpa sepengatahuan kedua orang tuaku.

Sebagai siswa biasa di sekolah sebelumnya, bagiku yang dahulu dicintai dan penuh dengan memori indah dengan para teman dan guru, aku tidak bisa menahan waktu tersebut dan itu merupakan periode yang berat bagiku. Seminggu sebelum aku pergi ke US, meskipun saat itu bukan lah hari masuk sekolah, wali kelasku dan teman-teman kelas semuanya berkumpul dan membuat surprise party perpisahan. Akan tetapi, aku yang bahagia saat itu mengambil foto sserta meniup lilin, setelah datang ke lingkungan yang asing, aku tidak paham mengapa aku harus mengalami hal (menyedihkan) seperti itu. Aku juga tidak tahu harus menyalahkan siapa. Aku sangat-sangat kesepian dan kesakitan saat itu. Meskipun gangguan, yang aku sendiri tidak tahu alasannya apa, itu sangat menyedihkan, aku harus menahannya dan tidak bisa memberi tahu kedua orangtuaku yang telah rela pindah demi pendidikanku. Karena aku tidak memberi tahu siapa pun, aku menderita sendirian.

Gangguan tersebut mulai parah. Saat aku sedang makan, seseorang menumpahkan nampan hingga makanan menempel di bajuku, aku sedang berjalan tapi dijegal, disumpahi di belakang, hal-hal seperti itu terjadi saat itu. Hanya dengan alasan “membuat jengkel” aku dipanggil ke lorong kelas 3 dan harus mendengar kalimat-kalimat seperti “Aku ingin memukulnya” dan “Aku akan memukulnya meski dia kelas 3” di depan banyak siswa.

Akan tetapi, alasan aku bisa bertahan meski di situasi seperti itu adalah karena bantuan beberapa orang teman yang hangat. Berkat para teman yang melihatku apa adanya tanpa stigma apa pun, aku mulai bisa menghabiskan kehidupan sekolah yang lebih baik. Akan tetapi, karena adanya luka yang tidak kunjung sembuh, aku mendapatkan bimbingan (mental) selama 3 tahun. Berkat bimbingan rutin, aku bisa menghilangkan luka yang aku dapatkan saat periode itu. Berawal dari rumor palsu, aku menerima kebencian dan diganggu. Pada akhirnya, aku bisa menenangkan hatiku yang tadi membenci diri sendiri dan menyalahkan diri sendiri atas kesalahan orang lain.

Orang yang menumpahkan nampan makanan dan mengumpatiku ketika lewat saat aku pertama kali datang pindah sekolah adalah orang yang mengaku korban saat ini. Setelahnya, aku menjadi dekat dengannya saat kelas 3. Bahkan selama bersama dia, atau bahkan hingga tahun ini ini ketika kami tidak saling bertukar kabar pun, menurutku apa yang aku alami dengan dia adalah bagian pertemanan masa kecil. Meskipun pertarungan hukum tidak dapat lagi dihindari mengingat situasi telah berjalan sejauh ini, tapi hatiku masih sakit jika mengingat bagaimana bisa hubungan pertemanan dahulu harus jadi seperti ini.

Teman-teman dari anak itu membentuk geng dan mengunjungi akun Instagram ku untuk meninggalkan komentar berisi kebohongan, begitu lah bagaimana benih kebohongan ditaburkan. Itu adalah cerita-cerita anonim yang beredar di internat dan info dari ss-an akun Instagram. Cerita-cerita yang bahkan identitas atau pun sumbernya tidak dapat diketahui sekarang beredar di internet.

Kepada orang yang berharap aku hancur dengan menyebarkan kebohongan setelah menuliskan komentar Instagram hingga interview yang bahkan kredibilitasnya terus turun, aku ingin bertanya mengapa dia harus melakukan ini dan apa yang ia dapatkan dari ini. Jika yang ia harapkan adalah aku yang jatuh dan hancur, aku harus mengatakan kalau aku tidak akan gentar atas seluruh perilaku yang ia tunjukkan ini. Aku juga pasti akan mengungkapkan kebenarannya meski itu akan membutuhkan waktu beberapa bulan.

 

Grup chat yang diklaim berisi belasan korban seperti apa yang aku katakan di atas, itu terlihat seperti hal yang tidak nyata/tidak ada identitasnya, selain itu kami juga mendapatkan informasi dari dalam grup chat tersebut terkait anggotanya. Untuk saat ini, menurutku merilis pernyataan resmi di tengah gosip yang terus beredar, oleh karena itu aku tidak akan menunggu lagi dan akan bergerak.

 

Selama mengamati kasus kali ini, aku kembali mengingat sosok kanak-kanakku yang tersakiti akibat gangguan, yang tersembunyi di dalam hatiku. Apabila aku tidak memilih pekerjaan ini, mungkin saja aku tidak akan ingin mengingat kembali ingatan kelam yang bahkan aku sendiri tidak ingin aku tunjukkan ke siapa pun. Akan tetapi, berkat pengungkapan palsu yang ada, aku harap kalian bisa ingat bahwa fitnah sembarangan yang berketerusan juga dapat menjadi kekerasan yang sama untuk seseorang. Meskipun aku mendapatkan informasi spesifik terkait kesalahan-kesalahan masa lalu dari anak-anak yang mengaku sebagai korban sekarang, aku tidak akan mengungkapkannya karena aku menganggap menjadikannya sebagai konsumsi publik akan mengakibatkan kekerasan yang sama kepada emreka.

 

Kepada staff KBS, staff, artis, dan seluruh staff DearM. Yang telah mengalami kerugian atas kontroversiku…. Aku minta maaf secara mendalam kepada semua pihak.

 

Aku juga berterima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendorong dan mendukungku bahkan selama beberapa hari aku tidak mengatakan apa pun. Berkat kalian, aku bisa bangkit dalam kesakitan menghadapi situasi, lalu bersiap sedikit demi sedikit. Meski akan memakan waktu yang lama, perlahan, aku akan mengungkapkan satu per satu, dan aku percaya pada akhirnya ini akan berlalu. Semoga kedepannya, aku harap kalian bisa melihat fakta sesuai apa yang ada. Postingannya sungguh panjang… terima kasih telah membaca.”

 

- 8 Maret 2021 Pembelaan teman-teman Park Hyesoo: Teman Kedua hingga Keempat
















Klik di sini untuk terjemahan lengkap:

https://www.mediafire.com/file/2p8vx6wj21mqzkz/Pembelaan+Teman-Teman+Park+Hyesoo.pdf/file

 

- 16 April 2021 klarifikasi media atas judul artikel misleading terkait ayah Park Hyesoo

 https://m.entertain.naver.com/article/079/0003493668

 Media mengoreksi bahwa ayah Park Hyesoo tidak pernah mengatakan atau mengakui adanya kasus kekerasan sekolah pada interview sebelumnya.

 

- 9 Oktober 2023 (Ghost Studio merilis pernyataan bahwa hasil pengadilan menyatakan pihak terdakwa (orang-orang dari grup chat termasuk KSY) terbukti memberikan laporan palsu)

 *Ghost Studio = Santa Claus Studio. Cuman ganti nama karena nama Santa Claus dipakai untuk cabang perusahaan

 https://m.entertain.naver.com/ranking/article/609/0000780651

 

Rangkuman:

Ghost Studio mengungkapkan bahwa pengadilan pidana telah resmi menetapkan bahwa pihak-pihak yang mengaku korban terbukti menyatakan informasi palsu

Perusahaan sedang melanjutkan investigasi tambahan untuk menuntut ganti rugi atas kerugian materil yang ditimbulkan melalui pengadilan perdata

Pihak yang mengaku korban tidak menunjukkan alamatnya, sehingga proses persidangan berjalan lama

 

“Halo.

Ini Ghost Studio.

Kami ingin menyampaikan perkembangan proses hukum terkait aktris Park Hyesoo saat ini.

Harap dipahami bahwa pernyataan resmi dalam kasus ini telah tertunda.

Pertama-tama, kami ingin menginformasikan perkembangan kasus pengaduan pidana pencemaran nama baik. Badan investigasi mengabulkan tuntutan (menerima opini penuntutan) karena terdakwa melanggar evaluasi sosial pelapor dengan menyatakan informasi palsu, dan saat ini sedang dilakukan penyelidikan lebih lanjut.

Selain kasus tuntutan pidana di atas, aktris tersebut juga mengajukan tuntutan ganti rugi karena pencemaran nama baik atas informasi palsu, dan lainnya. Namun tempat tinggal terdakwa tidak diketahui sehingga penyampaian aduannya pun tertunda berbulan-bulan.

Aktor dan kami akan melakukan yang terbaik untuk mengklarifikasi fakta, dan kami akan terus berusaha melindungi hak dan kepentingan aktor kami.

Kami dengan tulus berterima kasih kepada penggemar atas dukungan, kepercayaan, dan karena selalu mencintai serta menyayangi aktor kami. Kami juga akan melakukan segala upaya untuk menunjukkan kepada semua pihak penampilan yang lebih baik.

Terima kasih.”

 

KESIMPULAN

Pihak perkumpulan korban yang diklaim KSY berjumlah belasan orang tidak bisa membuktikan tuduhan mereka di pengadilan dan berdasarkan investigasi dinyatakan bersalah atas pencemaran nama baik dengan menyebarkan informasi palsu.